PMI Wonogiri mendapatkan kepercayaan dari PMI Pusat yang telah
bekerjasama dengan International Federationof Red Cross and Red Crescent
Societies ( IFRC ) dan Zurich Insurance mengembangkan program
Pembangunan Masyarakat Tangguh Banjir ( Community Flood Resilence ).
Pelaksanaan
program diawali dengan pelatihan SIBAT ( Siaga Bencana Berbasis
Masyarakat ) yang diikutioleh 30 relawan di wilayah Hulu Sungai Bengawan
Solo di Desa Gedong, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri selama 5
hari sejak Rabu ( 25/3 ) hingga Minggu ( 29/3 ) di Tawangmanggu ,
Kabupaten Karanganyar.
Menurut Warjo, S.Sos, selaku
Kepala Markas PMI, setiap peserta pelatihan nantinya akan bertugas
mengelola dan mengorganisasi 50 Kepala Keluarga yang rentan selama 2
tahun ke depan.
Kegiatan pembangunan Masyarakat Tangguh
Banjir ini akan digelar selama 2 tahun dengan 6 bulan pertama
difokuskan di Desa Gedong, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri,
selanjutnya pada 6 bulan kemudian akan ditambah dua desa lagi yang
berada di sekitar Hulu Sungai Bengawan Solo.
Lebih
lanjut lagi, Warjo menyampaikan bahwa dilaksanakannya program ini
bertujuan untuk meningkatkan ketahanan dan ketangguhan masyarakat,
meningkatnya efektifitas solusi, pengurangan resiko bencana, serta
adanya dukungan penug dari pengambil kebijakan.Tolak ukur keberhasilan
program ini adalah " Adanya kesadaran masyarakat dalam menghadapi
bencana banjir serta adanya pendampingan lanjutan dari Pemerintah
Daerah", lanjutnya.
Oleh karena itu, dalam
pelaksanaannya PMI selalu melibatkan BPBD Kabupaten Wonogiri dengan
harapan adanya upaya replikalisasi kegiatan agar bisa ditindaklanjuti
oleh PemKab Wonogiri. Mungkin nanti jika ketangguhan masyarakat di Desa
Gedong, Kecamatan Ngadirojo benar-benar terbukti maka bisa dijadikan
sebagai percontohan untuk menjadikan masyarakat yang tangguh terhadap
bencana apapun.
"Hal kecil yang nantinya diharapkan
akan tampak terlihat dari keberhasilan program ini adalah adanya
perubahan perilaku masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya,
membersihkan selokan, membiasakan diri menanam tanaman di sepanjang Hulu
Sungai Bengawan Solo. Dengan begitu kita juga membantu pemerintah dalam
mengurangi sedimen">tasi Waduk Gajah Mungkur", ungkap Warjo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar